1. 10,000 B.C.
Hal yang paling fatal dalam pembuatan filem ini adalah Mamoth di
gunakan sebagai hewan yang membuat piramid. Seperti yang kamau ketahui
mammoth tidak lah bisa hidup di padang pasir mammoth hidup di tempat
dingin dan pada jaman itu pastinya belum ada piramida piramida ada
sekitara 2.500 SM atau lebih.
2. Gladiator
Banyak kejangalan yang terjadi pada filem ini Kaisar Commodus sama sekali bukan sister-complex seperti yang digambarkan dalam film.
Alkoholik memang sangat kejam namun tidak cengeng seperti yang ada di
dalam filem Masa kepemimpinanaya pun gak lama padahal dia memimpin lebih
dari satu dekade ayahnya tidak di bunuh oleh anaknya melainkan mati
karena kena cacar Dan terakhir, alih-alih dibunuh di arena gladiator,
Commodus sebenarnya dieksekusi di kamar mandinya sendiri.
3. 300
Walaupun film ini mengambil latar berdasarkan kejadian nyata, yaitu Battle of Thermopylae, film
ini kebablasan dalam berkreasi dengan stylenya. Yang paling kelihatan
adalah si Raja Persia Xerxes nggak setinggi 8 kaki seperti yang
digambarkan oleh Cirque du Soleil.
Lalu konsul di Sparta hanya boleh diikuti oleh orang yang berusia 60
tahun lebih, dan nggak ada satupun orang seperti Theron yang diperankan
oleh Dominic West yang berusia 37 tahun. Dan para pejuang Sparta pergi
ke medan perang dengan menggunakan baju besi, bukan hanya celana dalam
seksi dari kulit.
4. The Last Samurai
Orang jepang di akhir abad 19 tidak menggunakan tenaga dari luar negeri
untuk memodernisasikan militer mereka. Kalaupun iya, kebanyakan adalah
orang Perancis, bukan Amerika. Karakter Ken Watanabe diambil dari orang
bernama Saigo Takamori yang mati karena melakukan bunuh diri, atau
“seppuku,” karena menderita kekalahan dan bukannya mati karena dibredel
peluru. Lagian, diragukan sekali bahwa seorang veteran perang pemabuk
berusia 40-an, bisa menguasai sumpit dan pedang samurai seahli itu.
5. Apocalypto
Film
ini telah berhasil membuat pusing departemen Antropologi. Memang benar
suku Maya mengorbankan manusia untuk upacara, tapi bukan untuk
Kulkulkan, si dewa matahari, dan hanya petinggi-petinggi yang diambil
dalam perang saja yang dibunuh. Para penginvasi yang datang pada akhir film
seperti pahlawan kesiangan aja, karena 90 % dari penduduk Amerika asli
meninggal karena cacar yang ditularkan dari babi Spanyol yang
terinfeksi.
6. Memoirs of a Geisha
Kedewasaan geisha, atau “mizuage,” hanyalah sebuah perubahan penampilan,
dimana ia merubah tata rambut dan pakaiannya. Proses ini tidak
melibatkan geisha jadi lebih intim dengan pelanggannya. Dalam sebuah
adegan klimaks dimana Sayuri menyuguhkan tarian megah pada para
penonton, settingnya, seperti sepatu berhak, salju buatan, dan
lampu-lampu aneh, lebih kelihatan seperti Sutudio 54 daripada Kyoto
sebelum masa perang.
7. Braveheart
Mari lupakan sejenak bahwa kilt(semacam rok tradisional Skotlandia)
belum digunakan sampai kira-kira 300 tahun setelah William Wallace.
Menurut film
ini, pesona dari mata biru Wallace saat perang Falkirk sangat powerful,
dia berselingkuh dengan istri raja Edward II, yaitu Isabella dari
Perancis, dan menghasilkan Edward II dari hubungan itu. Tapi berdasarkan
buku-buku sejarah, Isabella baru berumur 3 tahun pada saar perang
terjadi, dan Edward II baru lahir 7 tahun setelah kematian Wallace.