(Bagian 3) terakhir.
7. Edward Forrer
Edward Forrer adalah perusahaan alas kaki dan tas asal Indonesia.
Perusahaan ini dinamakan sesuai nama pendirinya, Edward Forrer, atau
lebih sering disapa Edo. Dimulai dengan memproduksi sepatu pada tahun
1989 di Bandung, kini Edward Forrer memiliki lebih dari 50 gerai di
Indonesia, Australia, Malaysia, dan Hawaii. Edward Forrer memiliki
kantor pusat di jalan Veteran No. 44 Bandung, Jawa Barat.
6. Sophie Martin Paris
Sophie Martin didirikan oleh pasangan suami-istri berkebangsaan
Perancis, Bruno Hasson dan Sophie Martin. Pada tahun 1997 mereka datang
ke Indonesia karena Bruno mendapat tugas di sebuah perusahaan perancis
yang ada di Indonesia. Mulanya, mereka tak berniat lama-lama tinggal di
Indonesia, namun Bruno dan Sophie bukan pasangan ekspatriat biasa.
Sophie piawai merancang tas, sementara Bruno, dengan skill marketingnya
yang tinggi, jeli mencium peluang bisnis untuk memasarkan keterampilan
istrinya.
Dengan mempekerjakan seorang tukang jahit di loteng rumah, mereka
merintis cikal bakal Sophie Martin. Karena pernah menjadi handbag
designer untuk Christian Dior selama 2 tahun, maka produk yang pertama
di buat adalah tas. Ternyata tas-tas yang dipromosikan dari mulut ke
mulut tersebut, mendapat respon positif. Pintu untuk melebarkan sayap
pun terbentang lebar. Trik Sophie Martin dengan menambahkan kata “paris”
di belakang brand Sophie Martin tersebut ternyata cukup berhasil, dan
mengecoh banyak konsumen.
5. Magno
Magno adalah produk radio kayu asli Indonesia yag sudah menebar
frekuensi sampai Jepang, Amerika Serikat, Finlandia, Inggris dan
Prancis. Konsep yang disodorkan mango sangat Unik. Lantaran produk
di-finishing dengan minyak kayu, bukan pernis, pemiliknya harus rajin
merawat radionya secara berkala agar tetap prima.
Rupanya Singgih Susilo
Kartono, sang pencipta Magno, ingin mengeliminir budaya pakai buang.
Maksudnya agar tercipta koneksi antara produk dengan pemilik. Karena
harganya yang cukup mahal (200-300 doloar AS) Singgih menggunakan
designer link untuk menjual produknya.
4. GT Radial
Ban produksi PT Gajah Tunggal mulai menapaki aspal jalan di
negara-negara Timur Tengah dan Asia sejak tahun 1983, lewat ban
berteknologi bias (cross-ply) untuk kendaraan niaga seperti truk, bus
dan mobil angkutan. Baru pada tahun 1992, PT Gajah Tunggal mengekspor
ban jenis radial (steel belted) dengan label GT Radial, untuk kendaraan
sedan dan truk ringan sampai ke Amerika Serikat.
Saat ini GT telah
mengekspor ke lebih dari 80 negara di Eropa, Amerika, Timur Tengah, Asia
(kecuali China), Afrika, Australia dan Selandia Baru, dengan nilai
ekspor pada tahun 2007 adalah sebesar Rp 2,6 trilun, dan tahun 2008
diperkirakan mencapai sekitar Rp 3 triliun. Awal keberhasilan tersebut
diperoleh berkat rajin mengikuti pameran dagang yang diselenggarakan di
mancanegara.
3. Hoka Hoka Bento
Pada tanggal 18 April 1985, Hoka Hoka Bento pertama kali didirikan
dibawah naungan PT. Eka Bogainti. Dengan restoran pertama berlokasi di
Kebun Kacang, Jakarta. Hoka Hoka Bento menyajikan makanan jepang yang
sehat, variatif, higienis, cepat saji dengan harga terjangkau serta
suasana yang nyaman. Hal ini menjadikan Hoka Hoka Bento sebagai restoran
dengan konsep “Japanese Fast Food” terbesar di Indonesia. Kini gerainya
sudah tersebar di berbagai kota di Indonesia.
2. Nexian
Mungkin anda semapt berfikir bahwa nexian adalah produk mobile phone
merk cina. Tapi, sebenarnya nexian ini adalah asli produk Indonesia.
Nexian adalah market leader di bidang penyedia perangkat
telekomunikasi tetap (fixed) dan bergerak (mobile) di Indonesia sejak
2006.
Nexian merupakan pelopor ponsel lokal di Indonesia sehingga
dinobatkan oleh para wartawan telekomunikasi dan memperoleh beberapa
penghargaan seperti:
* ICA 2010 sebagai The Best Value Services for Nexian Messenger
* Seluler Award 2010 sebagai The Best Local Brand dan The Best Favourite Music Concept
* Golden Ring Award 2010 sebagai The Best Qwerty Local Brand 2010
(NX-G801), The Best Entry Level Phone 2010 (NX-G330 Dangdut POD) dan The
Best Local Brand 2010.
* Golden Ring Award 2009 sebagai The Most Favorite Local Brand.
* Dari majalah Forsel (Kompas Group) pada Desember 2008 product Nexian FP333 dinobatkan menjadi ponsel CDMA Favorit.
Mei 2010, Nexian memperoleh penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia
sebagai telepon seluler pertama yang menjadi sarana peluncuran album
musik (Grup Musik SLANK – Album Jurus Tandur no. 18). Hal tsb melengkapi
eksistensi Nexian sebagai brand local pertama dan satu-satunya yang
sempat memiliki instalasi pabrik perakitan di Indonesia membuat
perusahaan ini mendapatkan penghargaan Museum Rekor Indonesia (MURI)
sebagai merek local yang berhasil memproduksi sekaligus menjual 100 ribu
ponsel hanya dalam waktu 6 bulan.
Kehandalan kualitas produk-produknya, membuat Nexian dipercaya oleh
berbagai operator telekomunikasi sebagai mitra penjualan produk
bundling, yaitu dengan: ESIA, Telkom, Fren, Indosat, XL, StarOne, dan
Telkomsel.
Sampai Maret 2010, ponsel Nexian telah digunakan oleh lebih dari
5.500.000 masyarakat Indonesia. Saat ini, Nexian didistribusikan ke
seluruh wilayah Indonesia melalui jaringan Selular Shop, Metroshop serta
modern channel seperti Carefour, Giant, Hypermart dan lainnya.
1. Hypermart
Hypermarket adalah brand local asli Indonesia. Hypermarket adalah
sebuah produk hiper-market (pasar swalayan besar) dari PT Matahari Putra
Prima (MPP) yang dulunya bernama PT Matahari Departemen Store, sejak
1997 dibeli sahamnya oleh PT Multipolar, perusahaan di bawah kelompok
Lippo. Dengan adanya hypermarket ini, membuka persaingan hiper-market
produk lokal untuk sejajar dengan hiper-market terdahulunya yang
merupakan brand dari luar negeri yaitu Carrefour dan Giant.
Sukses untuk produk local Indonesia. Semoga tetap dicintai oleh masyarakat dan konsumen Indonesia.
Pasti pada baru tau kan? gimana berita yg baru di baca tadi Unik Banget kan?
Jangan lupa di LIKE dan SHARE kepada teman-teman kamu!
Terima kasih telah membaca Bagian 1 - Bagian 2 - Bagian 3 :)
Sumber: Sharingdisini.com
Disusun oleh: Officialtrans7.blogspot.com