Warkop
atau sebelumnya Warkop Prambors, juga kemudian dikenal sebagai Trio
DKI adalah grup lawak yang dibentuk oleh Nanu (nama asli Nanu
Mulyono),Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino
Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro). Nanu, Rudy, Dono dan
Kasino adalah mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta sedangkan
Indro kuliah di Universitas Pancasila Jakarta
tapi khalayak lebih mengenal Warkop hanya brenggota 3 orang, yaitu dono, kasino, indro. Hal ini dikarenakan karna mereka bertigalah yang paling aktif dan paling sering tampil dalam film-film warkop.
Warkop sudah mencetak puluhan judul film komedi yang laris dipasaran di jamanya, bahkan di jaman sekarang, film-filmnya pun masih laku dan mempunyai rating yang tinggi. Dari puluhan film warkop, ada 7 film yang dianggap terbaik oleh para penggemarnya,
Berikut adalah 7 Film Warkop Terbaik Sepanjang Masa :
tapi khalayak lebih mengenal Warkop hanya brenggota 3 orang, yaitu dono, kasino, indro. Hal ini dikarenakan karna mereka bertigalah yang paling aktif dan paling sering tampil dalam film-film warkop.
Warkop sudah mencetak puluhan judul film komedi yang laris dipasaran di jamanya, bahkan di jaman sekarang, film-filmnya pun masih laku dan mempunyai rating yang tinggi. Dari puluhan film warkop, ada 7 film yang dianggap terbaik oleh para penggemarnya,
Berikut adalah 7 Film Warkop Terbaik Sepanjang Masa :
7. Pokoknya Beres (1983), Sutradara: Arizal.
Us
Us sebagai bapak kos membuat film yang seperti kliping adegan-adegan
ini jadi lebih terasa “rumahan”. Dono, Kasino, Indro, plus Eva Arnaz dan
Lidya Kandou yang nyaris selalu pakai short pant dan kaos ketat
sepanjang film hampir seperti keluarga di sini. Warkop menggambarkan
para perantau yang jadi pengangguran, dan disibukkan oleh salah paham
kecil dan kesialan-kesialan kecil di antara para penghuni kos sendiri.
6. CHIPS-Cara Hebat Ikut Penanggulangan Masalah Sosial (1983), Sutradara: Iksan Lahardi.
Diilhami film seri CHIPS yang dibintangi Eric Estrada, Warkop jadi anggota polisi bermotor swasta pimpinan Oom Junet (Panji Anom) yang mata keranjang. Selalu sial dalam tugas, para anggota CHIPS ala Warkop ini juga jadi sindiran tentang budaya suap di kalangan aparat kepolisian waktu itu. Lihat saja adegan Kasino memeras si Oom dengan kata “Jangkrik, booos….!”
5. Manusia 6.000.000 Dollar (1981), Sutradara: Ali Shahab.
Saat mengejar copet, Dono ketabrak bemo, jadi manusia bionik. Diilhami sukses film seri TV The Six Million Dollar Man tentang Steve Austin (Lee Mayors). Dono harus menyelamatkan Eva Arnaz, dan melawan si gigi besi Jack John –ini karakter yang diilhami salah satu musuh James Bond dalam Moonraker. Adegan tak terlupakan: Kasino berburu copet, malah digebuki di pasar disangka copet.
4. Sama Juga Bohong (1986), Sutradara: Chaerul Umam
Skenario ditulis N. Riantiarno. Sutradara dan penulis skenario yang biasa dengan film “nyeni” membuat film ini sangat unik dibanding film-film Warkop lainnya. Dono dibantu Kasino-Indro membuat robot untuk pertunjukan amal. Barangkali, ini salah satu dari sedikit sekali film Indonesia yang menampilkan karakter robot. Film ini juga paling tak mengeksploitasi keseksian perempuan.
3. Maju Kena Mundur Kena (1983), Sutradara: Arizal
Film Warkop paling laris. Kasino jadi bos bengkel, dan Dono-Indro jadi bawahannya. Kasino melarang anak buahnya naksir perempuan, tapi dia sendiri terobsesi pada Marina (Eva Arnaz). Kemudian Marina satu kos dengan mereka, tapi yang beruntung malah Dono yang diakui suami Marina untuk menghindari dari perkimpoian paksa oleh kakek-neneknya. Film diakhiri dengan Dono menyamar jadi pemain sepak bola wanita.
2. Setan Kredit (1982), Sutradara: Iksan Lahardi
Dono Kasino Indro jadi tim pembantu orang-orang yang kesulitan, termasuk mencari dan mencoba menyelamatkan seorang anak yang diculik. Sepertiga terakhir film ini menjadi komedi-horor, dengan trik-trik kamera yang lumayan. Gaya mereka menghadapi pocong mirip dengan film-film vampir Hongkong yang populer pada 1990-an.
1. Mana Tahan (1979), Sutradara: Nawi Ismail
Film paling “lurus” dari Warkop, juga adalah film pertama mereka. Citra “anak kos” dalam film ini tetap lekat pada mereka sampai film terakhir mereka pada 1994. Citra yang menggambarkan mereka sebagai sekawanan pemuda kurang kerjaan dan terobsesi pada perempuan. Masih dengan “Warkop keempat” yang asli.