Di Hari Batik Nasional ini kita coba telusuri perjalanan riwayat batik
di Indonesia. Ada beberapa fakta menarik soal sejarah kain yang berasal
dari gabungan dua kata bahasa Jawa: amba, yang bermakna 'menulis' dan
titik, yang bermakna 'titik'.
1. Dr. G.P Rouffaer, peneliti di Hindia-Belanda (lihat sumber) berpendapat bahwa teknik membatik kemungkinan diperkenalkan dari India atau Srilanka pada abad ke-6 atau ke-7.
2. Masih soal opini Rouffaer. Walau ia mengatakan teknik ini hasil
adaptasi budaya impor, ia juga menulis pola gringsing sudah dikenal
sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Dan pola tersebut hanya bisa
dibentuk dengan menggunakan alat canting. Akhirnya kesimpulan doktor
Belanda ini adalah: canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.
Patut diketahui, tak ada budaya 'orisinil' dalam khasanah sejarah. Namun, pembentukan tradisi baru akan menghasilkan bentukan budaya yang juga 'baru'. Demikian pula pada batik, memang ada asimilasi budaya yang datang ke tanah Jawa. Tapi pada akhirnya, bila benar canting ditemukan oleh masyarakat Jawa, maka batik menjadi budaya baru. Batik adalah milik penduduk kepulauan Nusantara ini.
Hal ini mungkin sejalan dengan opini J.L.A. Brandes, arkeolog Belanda, dan F.A. Sutjipto, sejarawan Indonesia. Mereka ercaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme, tetapi diketahui memiliki tradisi kuno membuat batik.
Patut diketahui, tak ada budaya 'orisinil' dalam khasanah sejarah. Namun, pembentukan tradisi baru akan menghasilkan bentukan budaya yang juga 'baru'. Demikian pula pada batik, memang ada asimilasi budaya yang datang ke tanah Jawa. Tapi pada akhirnya, bila benar canting ditemukan oleh masyarakat Jawa, maka batik menjadi budaya baru. Batik adalah milik penduduk kepulauan Nusantara ini.
Hal ini mungkin sejalan dengan opini J.L.A. Brandes, arkeolog Belanda, dan F.A. Sutjipto, sejarawan Indonesia. Mereka ercaya bahwa tradisi batik adalah asli dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua. Perlu dicatat bahwa wilayah tersebut bukanlah area yang dipengaruhi oleh Hinduisme, tetapi diketahui memiliki tradisi kuno membuat batik.
wikipedia.org |
3. Teknik batik menjadi populer berkat tulisan Sir Thomas Stamford
Raffles dalam buku History of Java, 1817. Kita tahu, Raffles sempat
menjadi Gubernur Inggris di Jawa. Selain batik, Raffles juga menguak
Borobudur yang sempat 'hilang'.
Batik juga semakin menarik minat masyarakat barat karena seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel, memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam pada tahun 1873. Maka saat dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.
Batik juga semakin menarik minat masyarakat barat karena seorang saudagar Belanda Van Rijekevorsel, memberikan selembar batik yang diperolehnya saat berkunjung ke Indonesia ke Museum Etnik di Rotterdam pada tahun 1873. Maka saat dipamerkan di Exposition Universelle di Paris pada tahun 1900, batik Indonesia memukau publik dan seniman.
4. Membatik awalnya pekerjaan prestisius kaum perempuan Jawa. Hingga
ditemukannya "Batik Cap" yang memungkinkan masuknya laki-laki ke bidang
ini.
galenfrysinger.com |
5. Motif batik banyak sekali variannya saat ini. Namun dari sisi akar
budaya yang kuat, pada prinsipnya motif tradisional digunakan oleh
keluarga keraton. Hal ini jadi bukti, di masanya batik merupakan tekstil
bergengsi. Untuk wilayah 'darat' atau Keraton Yogyakarta dan Surakarta
dikenal dengan batik sogan.
Sementara batik Cirebon (mewakili keraton 'pesisir') biasanya bermotif mahluk laut dan pengaruh Tionghoa. Batik pesisir juga memiliki garis maskulin hingga bisa terlihat pada corak "Mega Mendung".
Sementara batik Cirebon (mewakili keraton 'pesisir') biasanya bermotif mahluk laut dan pengaruh Tionghoa. Batik pesisir juga memiliki garis maskulin hingga bisa terlihat pada corak "Mega Mendung".
6. Mengenai batik sogan, dinamakan demikian karena pada awal mulanya
proses pewarnaan batik ini menggunakan pewarna alami yang diambil dari
batang kayu pohon soga tingi.
Batik Sogan memang jenis batik yang identik dengan daerah keraton Jawa yaitu Yogyakarta dan Solo, motifnya pun biasanya mengikuti pakem motif-motif klasik keraton.
Sogan Yogya dan Solo juga dapat dibedakan dari warnanya. Biasanya sogan Yogya dominan berwarna coklat tua-kehitaman dan putih, sedangkan sogan Solo berwarna coklat-oranye dan coklat.
Batik Sogan memang jenis batik yang identik dengan daerah keraton Jawa yaitu Yogyakarta dan Solo, motifnya pun biasanya mengikuti pakem motif-motif klasik keraton.
Sogan Yogya dan Solo juga dapat dibedakan dari warnanya. Biasanya sogan Yogya dominan berwarna coklat tua-kehitaman dan putih, sedangkan sogan Solo berwarna coklat-oranye dan coklat.
Motif parang, contoh batik sogan paling populer / winotosastro.com |
Contoh motif batik cirebon |
7. Tanggal 2 Oktober 1999 sangat penting karena: Batik Indonesia secara
resmi diakui UNESCO dengan dimasukkan ke dalam Daftar Representatif
sebagai Budaya Tak-benda Warisan Manusia (Representative List of the Intangible Cultural Heritage of Humanity) dalam Sidang ke-4 Komite Antar-Pemerintah (Fourth Session of the Intergovernmental Committee) tentang Warisan Budaya Tak-benda di Abu Dhabi.
Sumber - Yafi20.blogspot.com